Program Inkubasi Fesyen 2025 Dorong Brand Lokal Naik Kelas dan Mendunia

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:08 WIB
Program Inkubasi Fesyen 2025 Dorong Brand Lokal Naik Kelas dan Mendunia

JAKARTA - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif menyiapkan Program Inkubasi Fesyen 2025 untuk membantu jenama fesyen lokal naik kelas. Program ini dirancang agar peserta mendapat pendampingan menyeluruh, mulai dari strategi bisnis, pengembangan konsep koleksi, hingga teknik penyajian mode.

Direktur Fesyen Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Romi Astuti mengatakan, tujuan utama program ini adalah memperkuat kapasitas brand lokal melalui desain, konsep bisnis, dan daya saing industri. Ia menekankan bahwa penguatan jenama lokal menjadi kunci untuk meningkatkan peran industri kreatif Indonesia di pasar nasional maupun internasional.

Program ini menyediakan mentor dari kalangan desainer profesional, pelaku industri, dan akademisi untuk membimbing peserta. Pendampingan ini meliputi arahan praktis dalam merancang koleksi, menata konsep bisnis, hingga membangun narasi jenama yang menarik bagi konsumen.

Para peserta diharapkan mampu memanfaatkan pengetahuan ini untuk mengembangkan bisnis mereka lebih profesional. Langkah ini juga dimaksudkan agar brand lokal lebih kompetitif dan siap bersaing di panggung global.

Seleksi dan Penampilan Brand Lokal

Setelah melalui program pendampingan, Kementerian Ekonomi Kreatif memilih 12 jenama dari Bali serta Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) untuk menampilkan karya mereka di Bali Fashion Trend 2025. Brand yang terpilih antara lain Ceu Kokom Ecoprint, Ghaea Home, Da’poza, Opie Ovie, Suwari Loka, Srihanna, Guts Etnik, Milioki, Etiesta, Mierto, Amod Bali, Batik Marunda, dan Deden Siswanto for MYMD.

Romi Astuti menegaskan bahwa jenama yang tampil memiliki potensi besar untuk masa depan industri kreatif Indonesia. Penampilan di Bali Fashion Trend 2025 menjadi momentum bagi peserta untuk meningkatkan visibilitas dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Ajang ini tidak hanya menjadi kesempatan bagi peserta untuk menampilkan karya, tetapi juga untuk membangun jejaring dengan pelaku industri lainnya. Kontak langsung dengan konsumen, investor, dan media fesyen diharapkan membuka peluang kolaborasi baru bagi brand lokal.

Bali Fashion Trend 2025 menjadi panggung bagi brand lokal menunjukkan inovasi desain yang menggabungkan nilai budaya dan tren kontemporer. Para peserta juga didorong untuk menonjolkan karakteristik khas masing-masing jenama agar lebih mudah dikenal di pasar.

Dampak Program Inkubasi bagi Industri Kreatif

Program Inkubasi Fesyen 2025 diharapkan mendorong pertumbuhan industri kreatif secara lebih luas. Romi Astuti menilai, penguatan desain, strategi bisnis, dan daya saing jenama lokal dapat memacu inovasi sekaligus meningkatkan kontribusi sektor kreatif terhadap ekonomi nasional.

Para peserta memperoleh keterampilan baru yang meliputi manajemen brand, promosi digital, hingga storytelling produk. Kemampuan ini sangat penting agar brand lokal mampu menjangkau konsumen lebih luas dan mempertahankan eksistensi dalam pasar yang kompetitif.

Selain itu, program ini memberikan kesempatan bagi brand lokal untuk meningkatkan kualitas produk dan standar profesionalisme. Pendampingan dari mentor juga membantu peserta memahami tren global dan selera konsumen internasional.

Romi Astuti menekankan bahwa keberhasilan brand lokal bukan hanya soal desain, tetapi juga kemampuan mengelola bisnis secara profesional. Melalui program ini, pemerintah berharap para jenama dapat mengoptimalkan potensi industri kreatif dan membuka lapangan kerja baru di sektor fesyen.

Program Inkubasi Fesyen 2025 menjadi contoh nyata dukungan pemerintah dalam mendorong kreativitas dan inovasi. Langkah ini diharapkan menjadi acuan bagi pengembangan sektor kreatif lainnya di Indonesia.

Terkini